BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di Kelas 3 MI Dayeuhdatar Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2012 (6 bulan). Adapun Jadwal Pelaksanaan Penelitian terlampir
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas III MI Dayeuhdatar Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis sejumlah 10 siswa terdiri dari 6 laki-laki dan4 perempuan. Semua siswa berasal dari keluarga petani dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Dari 10 siswa terdapat 2 orang siswa yang mempunyai kemampuan di bawah rata-rata. Sehingga siswa-siswi ini memerlukan perhatian khusus dari guru.
3.2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2000: 3).
Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
Penelitian tindakan ( action research ) adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meneliti sendiri praktik pembelajaran yang dilakukan dikelas.dalam penelitian tindakan kelas, guru dan peneliti secara kolaboratif juga dapat melakukan penelitian terhadap proses atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas. Penelitian tindakan juga menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Hal ini terjadi karena setelah meneliti kegiatanya sendiri, yakni didalam kelas dengan melibatkan siswanya dengan melalui tindakan-tindakan yang direncanakan.
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dengan cara kolaborasi yaitu penelitian yang melibatkan orang lain disamping peneliti yaitu sebagai observer. Peneliti ini menggunakan alur tahapan (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi disajikan dalam tiga siklus). Setelah terlebih dahulu diperoleh permasalahan utama tentang bagaimana meningkatkan pemahaman konsep pengelompokkan mahluk hidup dengan Metode konstektual.Penelitian ini dilakukan 3 (tiga) siklus pada satu sekolah, kelas dan guru yang sama.
3.2.1 Siklus Penelitian
Setiap siklus dilaksanakan dengan urutan kegiatan yang hampir sama hanya saja siklus berikutnya mempunyai unsur penyempurnaa dari kekurangan pada siklus sebelumya. Adapun urutan tindakan yang akan dilakukan sebagai berikut:
a. Refleksi Awal ( Observasi )
Penelitian dilakukan bersama seseorang observer yaitu dengan kepala sekolah. Peneliti dan observer mengidentifikasi permasalahan bagaimana meningkatkan pemahaman konsep perkembangbiakan tumbuhan. Peneliti dan observer merumuskan hipotesis tindakan. Sehingga hipotesis tindakan yang dirumuskan bersifat tentatif yang menetapkan dan merumuskan rancangan yang didalamnya meliputi:
a) Menetapkan kompetensi dasar pembelajaran IPA yang akan diterapkan dengan Metode kontekstual;
b) Menyusun rancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan;
c) Menyusun instrumen penelitian ( Silabus, RPP, Penilaian dan LKS);
d) Menyusun rencana pengelolaan data
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan dapat dikemukakan sebagai berikut :
a) Peneliti melakukan pembelajaran untuk melaksanakan desain pembelajaran IPA dengan menggunakan pedekatan kontekstual;
b) Observer melakukan pengamatan secara sistematis tehadap kegiatan yang dilakukan peneliti kegiatan pengamatan dilakukan komprehensif dengan memanfaatkan alat perekam, pedoman pengamatan, serta lapangan.
c. Refleksi
Peneliti dan observer mendiskusikan hasil tindakan pengamatan yang yelah dilakukan meliputi : analisis, sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan penyimpulan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektifitas metode kontekstual dalam meningkatkan pemahaman konsep perkalian dan kemudian menganalisa pemasalahan yang muncul di lapangan yang selanjutnya dipakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan pembelajaran yang akan digunakan pada siklus berikutnya.
3.2.2 Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini tidak terlepas dari teknik pengumpulan data yang akan digunakan, karena penelitian ini merupakan suatu usaha yang sengaja direncanakan. Dan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan. Yang telah ditentukan sebelumnya, maka perlu teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi dan interview.
Penggunaan teknik dokumentasi dilaksanakan dengan pertimbangan: sebagai alat yang tepat dan cepat untuk mencatat hasil observasi dan interview.
3.2.3 Teknik Analisa Data
Untuk mengetahui keefektipan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiata pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
3.3. Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Pedoman Observasi
Observasi adalah metode untuk menyelidiki subyek yang diteliti, maka peneliti dapat mengadakan penelitian secara langsung atau tidak langsung terhadap gejala subyek yang diteliti. Prawiradiharja (1973; 38), mengemukakan pendapatnya bahwa, Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang dilakukan secara fistuasi fakta, dan gejala yang diteliti, ini observasi dalam arti sempit, sedangkan observasi secara luas (dalam arti luas) adalah pengamatan yang dilakukan dengan cara indera dan pencatatan secara langsung maupun tidak langsung dalam waktu dan tempat tertentu dimana fakta, data dan gejala tersebut dikemukakan.
2. Silabus
Silabus yang digunakan adalah silabus yang sesuai denga kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berlaku di MI Dayeuhdatar Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung (terlampir).
3. Rencana Pelaksaaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat sebanyak tatap muka yang akan dilaksanakan. Adapun rencana pelaksanaa pembelajaran yang akan dipersiapkan sebagai berikut ( terlampir )
4. Penilaian
Penilaian dilaksanakan pada saat pembelajaran (penilaian proses) dan di akhir pembelajaran (penilaian hasil). Penilaian proses dilaksanakan guna memperoleh nilai terhadap proses kerja siswa. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Metode konstektual penilaian tidak hanya pada hasil tetapi pada proses juga.
5. Dokumentasi
Dalam metode ini adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan jalan melihat dan mencatat kembali data yang ada dan yang akan diperlukan untuk keperluan tertentu.
Bab IV dari PTK ini dapat anda baca disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar